Jakarta – Pengamat politik yang juga koordinator kelompok pemantau pemilu (TePI Indonesia) Jerry Sumampouw menyampaikan bahwa
salah satu indikator sebuah Pemilu dikatakan berhasil jika Pemilu tersebut bisa berjalan damai, dimana indikator ini diterima secara internasional.
Dalam sebuah diskusi umum yang mengangkat tema “ Pemilu 10 hari lagi : Berpacu dalam damai “ Jerry Sumampouw juga menjelaskan bahwa berkaca pada sejarah dimana dunia internasional telah mengakui bahwa Indonesia sepanjang pasca era reformasi telah berhasil melaksanakan proses Pemilu secara damai.
“Dimana hasil capaian dari pemilu tersebut telah melahirkan hasil yang bersifat fundamental dan dapat diterima oleh semua pihak walaupun tentunya dalam proses pemilu tersebut ada muncul riak – riak permasalahan namun pada akhirnya mampu dikendalikan,” katanya.
Lanjut juga disampaikan bahwa Pemilu 2014 dan 2019 patut menjadi pelajaran berharga bagi kita semua dimana potensi – potensi kerawanan yang terjadi pada saat itu harus menjadi perhatian kita bersama untuk pemilu 2024 nanti.
“Oleh karena itulah maka tema Pemilu Damai ini dinilai menjadi hal yang penting untuk kita perhatikan walaupun tema ini tidak terlalu seksi karena pemilu sendiri konteksnya lebih didominasi oleh proses pilpres,” katanya.
Kata dia, hal ini dikarenakan dipicu oleh adanya persaingan dlm Pilpres sendiri sehingga mudah memicu emosi dari para pendukungnya.
Jerry Sumampouw melihat bahwa tensi politik pada Pilpres 2024 sendiri cukup tinggi dan disertai dengan timbulnya polarisasi yang berdasarkan pada dukungan politik pada Capres/cawapres, berbeda dengan polarisasi yang terjadi pada pemilu 2019 yang mana polarisasi yg terjadi adalah berdasrkan pada isu agama.
“Isu Pemilu Damai dalam Pemilu 2024 ini menjadi penting untuk atensi kita bersama agar bisa bersama – sama kita dukung dan kawal pelaksanaan Pemilu tersebut berjalan aman, lancar dan damai,” pungkasnya.
