Inisiatifnews.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Indonesia (BEM RI) Jawa Barat menyayangkan kejadian penganiayaan yang terjadi di depan gedung DPR. Di mana pada hari Senin 11 April 2022 kemarin, ribuan massa aksi turun ke depan gedung DPR untuk menyuarakan aspirasi masyarakat, termasuk di dalamnya adalah Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan beberapa ormas lainnya.
Memang sejak awal berjalannya aksi, berjalan dengan lancar, hingga pada akhirnya ada kejadian memilukan yang menimpa dosen FISIP UI sekaligus pegiat sosial media, Ade Armando.
“Sangat disayangkan, ada kejadian penganiayaan yang mana terjadi saat aksi demo di depan gedung DPR, dimana menjadi catatan buruk dalam sejarah perjuangan,” ujar koordinator BEM RI wilayah Jabar, Altisan Sumampouw dalam keterangannya yang diterima wartawan, Rabu (13/4).
Kejadian ini viral di media sosial sampai ke nasional. Namun yang cukup disayangkannya adalah bungkamnya organisasi pegiat HAM dan lembaga bantuan hukum terkait dengan aksi kekerasan tersebut.
“Seharusnya pihak lembaga maupun organisasi bantuan hukum seperti LBH Jakarta, KontraS, YLBHI dan lainnya tidak tebang pilih dalam keberpihakan untuk mereka yang di rampas hak asasi manusianya dengan cara-cara brutal demi tegaknya hukum dan demokrasi di negara kesatuan Indonesia tanpa terkecuali,” tandasnya.
Pun demikian, ia menegaskan bahwa aksi kekerasan semacam itu sama sekali tidak bisa dibenarkan, sekalipun salah satu indikatornya adalah ketidaksukaan massa kepada sikap dan pandangan Ade Armando selama ini di media sosial.
“Apapun alasannya kejadian itu tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak bertindak atas nama hukum, demokrasi dan keadilan ini menjadi catatan kelam soal keberpihakan yang buruk untuk semua baik itu LSM maupun OBH yang bungkam setalah kejadian penganiayaan di depan DPR RI kemarin,” pungkasnya.