JAKARTA, KOMA.ID – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof Mohammad Mahfud MD hari ini bertambah usia yang ke 65 tahun. Ia pun menyampaikan rasa terima kasih atas doa dan ucapan yang disampaikan banyak kalangan terhadapnya saat ini.
“Terimakasih atas tahniah dan doanya. Alhamdullah saya sudah dikaruniai usia 65 tahun,” kata Mahfud MD, Jumat (13/5).
Ia pun menyampaikan doa terbaik kepada semua pihak yang sudah mengucapkan selamat dan ikut mendoakan atas bertambah usianya hari ini.
“Semoga berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melimpah kepada kita. Amiin,” pungkasnya.
Mahfud MD lahir pada tanggal 13 Mei 1957 M. Ia lahir dengan nama lengkap Mohammad Mahfud. Lahir dari pasangan suami istri Mahmodin dan Siti Khadijah di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Ia mengenyam pendidikan sekolah dasar di Madrasah Ibtidaiyah sekaligus mondok di Pondok Pesantren Al Mardhiyyah, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Kemudian ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) Negeri Pamekasan, Madura. Di sinilah awal mula mengapa nama Mahfud ditambah dengan dua huruf yakni MD.
Saat itu, nama Mahfud di kelas yang sama ternyata ada banyak. Sehingga untuk membedakan pengabsenan murid, dibedakan antara Mahfud lain dengan dirinya. Mahfud lain disebut Mahfud A dan dirinya dipanggil sebagai Mahfud B.
Saat itu, salah satu guru Mahfud MD bernama Asbun Nawawi mengusulkan agar nama Mahfud yang ada ditambah dengan nama bapaknya masing-masing untuk memudahkan pemanggilan siswa. Akhirnya Mahfud A diberi ditetapkan sebagai Mahfud Musyaffa dan ia dipanggil Mahfud Mahmodin.
Namun mahfud pernah mengatakan dalam sebuah buku berjudul “Setahun Bersama Gus Dur” bahwa Mohammad Mahfud Mahmodin kurang keren, sehingga ia menyingkat nama ayahnya itu menjadi MD, sehingga nama aslinya hingga dikenal banyak orang sampai saat ini sebagai Mohammad Mahfud MD.
Usai menempuh PGA Negeri Pamekasan, ia pun melanjutkan studinya di Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN) Yogyakarta.
Pendidikan perguruan tinggi ia jalani di Universitas Islam Indonesia (UII) dengan mengambil jurusan Hukum Tata Negara. Di kampus inilah, Mahfud MD menemukan cinta sejatinya yakni Hj Zaizatoen Nihajati (Yatie). Gadis cantik tersebut adalah teman kuliah Mahfud MD di UII Jogja.
Kemudian Mahfud muda juga pernah mengenyam pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan mengambil jurusan S1 Sastra Arab. Program S2 ia tempuh di UGM dengan mengambil Magister Ilmu Politik, kemudian S3 ia mengambil Doktoral Hukum Tata Negara di kampus yang sama. Namun title Profesor Hukum Tata Negara ia sabet di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, hingga ia pun saat ini telah ditetapkan sebagai Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara di kampus tersebut.
Sebagai seorang akademisi yang sudah banyak mengenyam pendidikan seputar hukum, Mahfud MD pun banyak dipercaya untuk membantu di lembaga pendidikan. Salah satunya ia pernah menjadi dosen Fakultas Hukum di UII sejak tahun 1984. Kemudian di kampus yang sama pula, ia pernah didapuk sebagai Sekretaris Jurusan Hukum Tata Negara. Dan masih di kampus yang sama pula, Mahfud MD pernah dipercaya menjadi Pembantu Dekan II Fakultas Hukum (FH UII) dari tahun 1988 sampai 1990.
Masih di kampus besar UII Jogja, Mahfud MD juga pernah dipercaya menjadi Pembantu Rektor I UII dari tahun 1994-2000, dan hampir di tahun yang sama ia juga dipercaya menjabat sebagai Direktur Pascasarjana UII dari 1996-2000.
Lepas dari pengabdiannya di UII, ia juga pernah dipercaya menjadi Rektor di Universitas Islam Kediri dari tahun 2003-2006.
Di bidang politik, Mahfud MD juga pernah dipercaya menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari tahun 2002-2005. Di mana saat itu kepemimpinan Partai yang kental dengan brand Nahdlatul Ulama (NU) itu dipimpinan oleh almarhum KH Ahmad Hasyim Muzadi.
Selain di lembaga pendidikan dan partai politik, Mahfud MD juga banyak menduduki posisi strategis di lembaga negara. Karir pertamanya ia jalani sebagai Plt Staf Ahli dan Deputi Kemnetri Negara Urusan HAM di tahun 1999-2000. Lalu ia dipercaya menjadi Menteri Pertahanan Republik Indonesia dan Menteri Kehakiman (sekarang Menkumham).
Lalu ia juga pernah menjadi anggota DPR RI di Komisi III dan Wakil Ketua Badan Legislatif (Baleg) tahun 2004-2008.
Usai menjadi anggota DPR RI, ia pun dipercaya untuk menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2013. Lalu Mahfud dipercaya menjadi Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila pada tahun 2017-2018, selanjutnya ia pun dipercaya menjadi anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) pada tahun 2018 silam.
Kemudian pasca Pilpes 2019 yang dihalat dengan kemenangan pasangan Joko Widodo dan KH Maruf Amin atas pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Mahfud MD pun dipercaya untuk menjadi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) di Kabinet Indonesia Maju hingga sampai saat ini.
Begitu banyak pengalaman pendidikan dan tugas-tugas kenegaraan ia emban selama ini. Mahfud mengaku sangat bersyukur dan banyak berteriakasih atas anugerah yang tak terhingga kepadanya itu.
“Sudah 22 tahun saya berkantor di Jakarta. Teman-teman dan sahabat semakin banyak. Saya sungguh berterimakasih atas persaudaraan dan persahabatan kita dalam seluruh perjalanan hidup saya. Sekali lagi, terima kasih,” pungkas Mahfud.