Jakarta – Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) Willy Prakarsa mengapresiasi langkah tegas Kapolri dan jajarannya yang melakukan upaya bersih-bersih internal tanpa pandang bulu dan status.
Pasalnya, Polri kembali mendapatkan sorotan publik terkait berita menggemparkan baru-baru ini yakni adanya penangkapan bekas ajudan Jusuf Kalla Irjen Teddy Minahasa terkait narkoba.
“Langkah ini menjadi bukti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berkomitmen akan penggal kepala, usai Sambo yang terseret penembakan Brigadir J kini eks ajudan JK yang baru mau menduduki Kapolda Jatim Teddy Minahasa,” tegas Willy, saat ditemui di Guntur 49, Jakarta Selatan, hari ini.
“Baru di era Jenderal Listyo Sigit, ada Kapolri yang pemberani ingin mengubah wajah Polri semakin baik,” sebutnya.
Menurutnya, Kapolri tidak tebang pilih dalam menegakkan hukum baik itu anak buahnya maupun Kepalanya dan Jenderal Listyo tidak main-main dengan urusan narkoba.
“Polri tidak tebang pilih bagi siapapun anggota Polri yang terlibat narkoba. Kapolda saja dibabat,” tuturnya.
Pihaknya menyayangkan justru yang terseret kasus Narkoba adalah sekelas Kapolda, yang seharusnya menjadi panutan bagi masyarakat justru terlibat kasus narkoba.
“Ini cerminan bagaimana seorang pejabat Polri yang harusnya jadi panutan anggota tapi malah terseret kasus narkoba. Semoga Polri terus berbenah, mulai dari kepala hingga anak buahnya. Kami yakin Polri bisa mengubah image nya dan makin dicintai oleh rakyatnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara khusus akan menyampaikan kasus Irjen Teddy Minahasa. Sigit mengatakan penangkapan Teddy bagian dari komitmen pemberantasan narkoba.
“Setelah ini nanti kami akan rilis khusus terkait masalah TM dan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menindak tegas terkait dengan masalah hal-hal yang tadi disampaikan Bapak Presiden, judi online, narkoba, dan juga komitmen kami untuk melakukan bersih-bersih di institusi P
Penangkapan Teddy Minahasa terjadi pada hari Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil kapolres dan kapolda se-Indonesia ke Istana Presiden. Hari ini Teddy tidak terlihat bersama kapolda lain yang berkumpul di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta Selatan.
Sigit dalam sambutannya di Istana juga menyinggung ada satu kapolda yang kehadirannya diwakili.
“Diikuti secara langsung 559 personel Polri, 24 pejabat utama Mabes Polri, 3 orang diwakili karena ada di luar negeri. 33 orang kapolda, 1 orang mewakili karena kegiatan, 490 kapolrestabes,” kata Sigit.