Papua – Kelompok yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) kembali berulah.
Kali ini mereka mengklaim telah membakar Pasar Pharaa atau Pasar Baru Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, pada Jumat 6 Januari 2023 lalu.
Adanya rumor tersebut, Barisan Aktivis Timur (BAT) pun bersikap dan meminta masyarakat yang menjadi korban untuk tidak terpancing provokasi yang dilakukan TPNPB OPM tersebut.
Menurut Ketua BAT Priskolin, adanya aksi klaim tersebut BAT meminta aparat penegak hukum melakukan penyelidikan secara mendalam terkait apakah betul rumor yang beredar bahwa kelompok separatis itu melakukan pembakaran Pasar Baru Sentani.
“Jika pun benar, kami (BAT) meminta aparat keamanan bertindak lebih tegas untuk melakukan penegakan hukum hingga tuntas dan proporsional,” tegas pria yang akrab disapa Riko ini.
Dia juga menyerukan agar tindakan kelompok ini harus segera dihentikan karena masyarakat sipil yang tidak bersalah.
“TNI-Polri harus segera memberantas TPNPB OPM ini agar tidak semakin meluas dan meresahkan masyarakat,” jelasnya.
Kata dia, jika selama ini cenderung defensif dengan pola melindungi objek vital dan membangun pos-pos pengamanan, maka sudah saatnya TNI-Polri memburu mereka sampai ke sarangnya.
“Proses penegakan hukum juga harus mengedepankan peran dan keterlibatan masyarakat sipil agar tidak terjadi salah sasaran,” ujarnya lagi.
Selain itu, ia berpesan agar pemerintah pusat dan daerah serta seluruh unsur aparat akan terus bekerja sama serta menggandeng tokoh adat dan masyarakat tanah Papua untuk memberikan perlindungan maksimal bagi segenap warga masyarakat di tanah Papua.
“Kelompok TPNPB OPM yang klaim melakukan pembakaran pasar baru sentani sudah menciptakan situasi Papua tidak kondusif, mencekam menebar ketakutan. Sehingga sudah saatnya tokoh adat, masyarakat tanah Papua bekerjasama dengan Pemerintah, TNI Polri untuk berantas kelompok tersebut yang kian hari sangat meresahkan,” bebernya.
Sementara itu, Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus Maclarimboen, menangapi soal adanya rumor tersebut.
“Kalau soal rumor tersebut itu, perlu didalami lagi. Tapi yang terpenting adalah, hari ini kita bersama tim labfor Polda Papua, juga jajaran Reskrim Polres Jayapura, sedang melakukan olah TKP, pasca kebakaran tersebut ” ujar Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus Maclarimboen.
Untuk itu, Kapolres pun berpesan, agar masyarakat di Kabupaten Jayapura, terlebih khusus kepada para korban kebakaran di pasar Sentani.
“Jangan terpancing atau pun terprovokasi dengan isu yang tidak jelas,” pungkasnya.
Diketahui, dilaporkan Dorompet Jelemaken melalui pers rilis yang diterbitkan Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM dan diteruskan oleh juru bicara (Jubir) KOMNAS TPNPB-OPM, Sebby Sambom.
Dalam pers rilis tersebut dikatakan bahwa Dorompet Jelemaken telah membakar Pasar Baru Sentani atas instruksi Mayjen Terianus Satto melalui Juru Bicara Komando Nasional Sebby Sambom.
Aksi Pembakaran ini murni dilakukan oleh TPNPB Markas Pusat di bawah Pimpinan Gen Goliath Naaman Tabuni dan Komandan Operasi Mayjen Lekagak Telenggen siap bertanggung Jawab,” tulis pers rilis yang diterima GaleriPapua.com pada Sabtu (7/1/2023) malam.
Disampaikan juga bahwa menurut Dorompet, pembakaran pasar ini harus dilakukan karena ekonomi merupakan salah satu faktor yang membuat para imigran Indonesia tetap tinggal dan bertahan di tanah Papua.
“Sesuai Sidang Darurat Militer Umum TPNPB di Markas Kodap XV Ngalum Kupel pada tanggal 29 November – 1 Desember 2022, di mana mengintruksikan orang pendatang segera tinggalkan tahun 2023 sehingga saya dan pasukan bakar pasar tersebut untuk mengusir orang Imigran Ilegal Indonesia,” kata Dorompet melalui pers rilis.
“Orang non-Papua segera kosongkan Papua. Pembakaran pasar merupakan perjuangan untuk usir Penjajah Ilegal Indonesia di atas tanah Papua,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Pasar Baru Sentani diketahui terbakar sekitar pukul 16.00 WIT pada Jumat 6 Januari 2023. Dari peristiwa itu, sebanyak 436 kios dan 15 ruko yang ludes terbakar.