Ketum IMM : Adzan Magrib Diganti Running Text Saat Misa Paus adalah Bentuk Praktik Toleransi

banner 468x60

Jakarta – Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Riyan Betra Delza mengaku tidak ada masalah terkait imbauan agar stasiun televisi menyiarkan azan Magrib dalam bentuk running text saat ibadah misa yang dipimpin Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). IMM mengatakan hal itu sebagai salah bentuk praktik toleransi.

Riyan menjelaskan, keputusan tersebut bisa dimengerti untuk menghormati umat Katolik yang sedang beribadah dan tidak memiliki kesempatan untuk mengikuti misa di GBK sehingga mengikuti misa di televisi. Namun azan tetap dikumandangkan di masjid-masjid sebagai penanda masuk waktu salat.

“Agar umat Katolik bisa khusyuk mengikuti misa, yang tidak berkesempatan hadir di GBK tentu bisa mengikuti di televisi, karenanya untuk mengupayakan khusuk dalam misa, azan di televisi diganti dengan running text. Saya sebagai muslim tidak ada masalah ya, karena kita masih bisa mendengarkan azan di masjid, musala, bahkan di handphone masing-masing,” kata Riyan dalam keterangan tertulis, Rabu (4/9/2024).

Riyan mengatakan toleransi beragama perlu dilakukan konkret dengan arif dan bijaksana.

“Menurut saya, kita ini sudah punya jam terbang yang tinggi dalam mempraktikkan toleransi beragama. Hal semacam ini tidak jadi soal karena menurut saya ini menjadi bagian dari praktik toleransi,” ujar Riyan.

Kemenag RI sebelumnya mengeluarkan imbauan agar stasiun televisi berkenan untuk menyiarkan azan Magrib dalam bentuk running text ketika menayangkan secara langsung ibadah misa yang dipimpin Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Kamis (5/9/2024) besok.

Dilansir Antara, Rabu (4/9), hal itu sesuai dengan surat yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag kepada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika tertanggal 1 September 2024, yang salinannya diperoleh Antara pada Selasa (3/9) malam.

Surat itu juga mengimbau seluruh televisi nasional untuk menyiarkan secara langsung dan tidak terputus saat menyiarkan ibadah misa akbar yang dipimpin Paus Fransiskus besok. Diketahui, misa akbar akan berlangsung sejak pukul 17.00 hingga 19.00 WIB.

“Kementerian Agama menyarankan agar misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus pada tanggal 5 September 2024 pada pukul 17.00 s.d. 19.00 WIB disiarkan secara langsung dengan tidak terputus pada seluruh televisi nasional,” demikian bunyi surat yang ditandatangani Dirjen Bimas Katolik Suparman dan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin tersebut.

Kemenag juga mengingatkan bahwa azan Magrib yang ada kemungkinan berlangsung di sela-sela ibadah misa akbar tersebut tetap disiarkan.

Namun Kemenag mengimbau agar penyiaran azan Magrib dilakukan dalam bentuk running text atau teks berjalan yang muncul di layar televisi.

“Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kiranya penyiaran azan Maghrib dapat dilakukan dengan running text,” demikian tertulis dalam surat tersebut.

Imbauan itu keluar setelah Panitia Kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus meminta Kemenag berkenan menjembatani komunikasi dengan organisasi keagamaan terkait penyiaran azan Magrib di pada saat ibadah misa akbar di GBK.

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *