Jakarta – Badan Eksekutif Perguruan Tinggi Agama Islam Se-Indonesia (BEM PTAI) memberikan apresiasi yang tinggi kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto terhadap 100 hari pertama kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Kami dalam hal ini melihat dari lembaga-lembaga survei yang terpercaya salah satunya dari hasil survey Litbang Kompas menunjukkan 80,9% publik merasa puas.” ujar Yayan Efendi kepada awak media di Jakarta, (23/2/2025).
Badan Eksekutif Perguruan Tinggi Agama Islam Se-Indonesia (BEM PTAI) melihat beberapa Program yang sudah terlaksananya diantaranya Makan Bergizi Gratis, pemberantasan korupsi,pendidikan dan kesehatan
“Selama periode awal 100 hari ini kami menilai sangat positif dan tentunya kami berharap semoga terus terlaksana dan menyentuh sampai ke plosok desa dan menjangkau kesemua lapisan masyarakat.” tuturnya.
Pihaknya juga menegaskan mendukung program pemerintah untuk kemajuan Indonesia.
“Kami dari BEM PTAI Se-Indonesia tentunya sangat mendukung program-program pemerintah, khususnya bapak presiden Prabowo demi kemajuan bangsa dan terciptanya Kesejahterahan rakyat.” kata dia.
Ia juga menilai Presiden Prabowo sangat merangkul semua elemen masyarakat serta sangat di hargai dan disegani di dunia Internasional karena sangat memahami tentang geopolitik.
“Bahkan kita pun sangat bangga dimata Dunia Bapak Presiden kita masuk nominasi presiden paling berpengaruh di dunia,” kata dia.
Kemudian melalui apresiasi-apresiasi tersebut, ia juga berharap pemerintahan prabowo selalu mengutamakan kepentingan masyarakat terus merangkul semua golongan serta mempertahankan dan memajukan Indonesia di dunia Internasional.
“Saat ini eks HTI sangat mengkhawatirkan yaitu adanya upaya penyusupan dari kelompok HTI dengan sasaran mahasiswa baru di Universitas Islam di Indonesia. Di mana HTI biasanya memberikan fasilitas-fasilitas seperti tempat tinggal, pekerjaan sampingan, dll. Untuk membantu kehidupan mahasiswa baru khususnya mahasiswa yang merantau dari daerah lain agar mudah didoktrinisasi.” beber dia.
Ia mengingatkan perlunya langkah antisipasi dari senior-senior mahasiswa agar adik-adik tidak mudah diajak masuk ke HTI.
“Karena HTI merupakan Ormas terlarang di Indonesia dan saat ini berkamuflase dengan membawa isu bela Palestina dalam mencari massa.” pungkasnya.