JAKARTA, Inisiatifnews.com – Memanjatkan doa untuk orang tua yang sudah meninggal dunia menjadi salah satu amaliyah yang dilakukan kebanyakan umat Islam. Apalagi di momentum sakral seperti Ramadan.
Tak terkecuali Mahfud MD. Dalam kesempatan momentum Hari Raya Idul Fitri 1443 H dan mudik lebaran, Menko Polhukam tersebut menyempatkan diri untuk ziarah atau nyekar ke makam ayahnya di Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.
“Sebelum Ramadan saya sudah berziarah ke makam ayahku, tapi hari ini saya berziarah lagi ke sana,” kata Mahfud MD, Minggu (8/5).
Di dalam agenda ziarah itu, Mahfud MD juga mengenang kebiasaan dirinya bersama sang ayah saat masih hidup dulu.
Kebiasaan tersebut adalah sowan alias bersilaturrahmi ke pesantren-pesantren, khususnya di Madura. Dengan silaturrahmi itu, banyak barokah doa dimintakan dari sang Kiai.
Itulah salah satu kebiasaan sang ayah yang masih diingat jelas oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
“Saat aku kecil, ayahku Mahmodin selalu mengajak saya ke pesantren-pesantren untuk minta doa para kiai,” ujarnya.
Bagi Mahfud, ayahnya adalah sosok yang sangat spesial. Inilah mengapa ia sering kali menyempatkan diri berkunjung ke makam ayah saat bertandang ke Madura.
“Saya pun disekolahkan sampai ke universitas. Berdoa memang bisa dari rumah, tapi saya selalu mengunjungi makam ayah karena rindu,” tandasnya.
Setelah berziarah ke makam ayah, Mahfud MD bersama sang istri Zaizatun Nihayati mengunjungi sang ibu, Siti Khadidjah.
“Hari ini saya juga sungkem di pangkuan ibuku Khadijah. Ibuku selalu memberi semangat dan optimisme,” terang Mahfud.
Banyak support moril yang disalurkan sang ibu kepadanya. Apalagi, pesan singkat dan sangat penting selalu disampaikan kepadanya, yakni agar jangan sampai meninggalkan shalat 5 waktu.
“Setelah saya akan pulang, saya dikejar sampai di pintu dan saya dipeluk lagi. Setelah saya masuk mobil, saya dikejar lagi dan dipeluk lagi sambil berdoa dan berpesan, Jangan lupa sholat, saya selalu berdoa untuk-mu,” pungkasnya.