JAYAPURA – Septinus George Saa, Fisikawan Muda Papua, menilai pendirian Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Jayapura adalah bentuk kecintaan Presiden Jokowi, terhadap anak-anak Bumi Cenderawasih.
Ia mengapresiasi pendirian PYCH di Kota Jayapura, Provinsi Papua karena tentu merupakan impian panjang anak muda. Hal itu disampaikan Septinus, Minggu (19/3/2023).
“Tanggapan saya terkait pembangunan PYCH luar biasa, terimakasih Presiden Joko Widodo, ini merupakan bentuk kecintaan Pak Jokowi terhadap anak muda Papua,” tegas Septinus.
Septinus menjelaskan bahwa PYCH adalah pusat pengembangan kreatifitas anak muda Papua sebagai impian dan harapan yang sudah lama dinanti-nantikan.
“Presiden memiliki hati yang tulus membangun Papua, khususnya generasi mudanya,” kata dia.
Ia menyebut PYCH merupakan niat baik Presiden Jokowi melalui Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan, bersama kedeputian BIN.
“Mereka betul-betul mendorong agar bakat dan cita-cita mengerjakan kemandirian ekonomi anak-anak Papua, akhirnya dapat terealisasi dengan hadirnya PYCH ini,” tandas Pemenang Lomba First Step to Nobel Prize in Physics tahun 2004 ini.
Septinus optimis ke depannya, PYCH akan sangat dimanfaatkan secara optimal sebab bangunannya hadir di jantung ibu kota Provinsi Papua. Apalagi Tanah Papua telah memiliki 5 provinsi dan sebab PYCH ini dibangun di Kota Jayapura, tentu jangkauannya tidak hanya untuk Provinsi Papua.
“Tetapi akan dimanfaatkan oleh semua generasi muda di Tanah Papua, saya sendiri sebagai founder dari Papua Muda Inspiratif, ikut mengajak semua generasi muda di Tanah Papua, ayo, mari manfaatkan fasilitas yang dibangun negara,” ajak Septinus.
Terutama karena sebagai wujud perhatian Presiden Joko Widodo yang dikelola langsung oleh BIN dan Papua Muda Inspiratif.
“Gedung ini tentu akan optimal untuk menopang riset dan pengembangan teknologi dasar, maupun terapan hingga mendorong konsep-konsep bisnis dan komersil,” tuturnya.
Ia berharap, pengelolaannya dapat diberikan kepada insan Papua yang bergerak pada bidang penerapan teknologi dan memiliki jejaring komunikasi baik di dalam dan di luar negeri.
“Juga paling penting adalah pihak Papua Muda Inspiratif membuka diri agar siapa saja anak muda Papua dapat masuk dalam program binaan tanpa memandang suku, ras dan agama,” tekannya.
Ia menjelaskan bahwa fasilitas ini untuk anak muda Papua namun ini harus diterjemahkan luas.
“Suku dan ras non Papua yang sudah hidup dan adalah warga Papua juga harus memiliki akses ke fasilitas ini,” kata Septinus.
Septinus mengatakan bahwa Papua ini Indonesia dan semua generasi muda yang merupakan Warga Negara Indonesia juga memiliki hak yang sama untuk mengakses fasilitas tersebut.
“Tentu ada syarat dan ketentuan yang nantinya harus disepakati dan ditetapkan, agar kita mendapatkan anak muda pekerja keras yang mau berusaha yang dapat menggunakan fasilitas ini untuk mengembangkan potensi diri dan usaha-usahanya,” terang Septinus.
Soal keharusan mendaftar menjadi keanggotaan PMI untuk bisa mengakses PYCH, Septinus mengemukakan aturan tersebut tidaklah menjadi soal dan menurutnya sebagai hal yang lumrah.
“PMI ini sebuah wadah yang bertujuan untuk mendorong kemandirian generasi muda Tanah Papua, dengan bergabung dengan PMI akan memberikan manfaat dan akses yang memadai,” ujarnya.
Septinus juga mengajak anak muda Papua di seluruh Tanah Papua, agar kembangkan ide, gagasan, konsep bisnis dan usaha atau kerja-kerja kreatif masing-masing di PYCH. Dengan adanya PYCH, Presiden Jokowi menginginkan agar anak-anak Papua harus sukses dan mandiri secara ekonomi maupun aspek lainnya.