Papua – Beredar pesan berantai soal berita duka untuk seluruh rakyat Papua dan Indonesia bahwa Gubernur Papua Lukas Enembe telah meninggal dunia dirumah kediamannya ternyata tidak benar alias hoax.
Dokter pribadi Lukas Enembe, Anton Toni Motte membantah kabar yang beredar di tengah-tengah masyarakat terkait meninggalnya Gubernur Papua.
“Beberapa jam terakhir ini, berita yang sedang viral terkait dengan kabar bahwa Gubernur meninggal. Berita itu tidak benar,” tegas Anton Mote di Koya Tengah, Muaratami, Kota Jayapura.
Diketahui isi pesan berantai itu bertuliskan
“Berita Duka Untuk Seluruh Rakyat Papua Dan Indonesia.
Telah meninggal Dunia, Gubernur Papua Bapak Lukas Enembe, Di rumah Kediamannya KOYA Jayapura Papua, pada jam 06,54 Waktu Papua.Dikabarkan Bapak Lukas Enembe Meninggal Karena Komplikasi Sakit, Tekanan Darah Tinggi Dan Stroke.
Mohon diteruskan kepada seluruh rakyat Papua.”
Hal senada juga dilontarkan para Pembela Ham yang menyebut berita itu tidaklah benar. Para pembela ham yang terdiri dari Theo Hesegem ( Pembela Ham), Pastor Jhon Jonga, Pr (Pastor Wilayah Koya), Melianus Asso (Ketua Komda Pemuda Katolik Provinsi Papua) dan Alfonsa Jumkon Wayap, Ketua Bidang Perempuan dan Anak Pengurus Pusat (PP) pada siang ini sekitar pukul 10.25 WIT(8/10) telah melakukan kunjungan ke kediaman Gubernur Papua, Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. Kedatangan mereka untuk melihat kondisi Lukas secara dekat dari sisi kemanusiaan.
“Kami sangat kaget. Namun, saat kami tiba di lingkungan kediaman dan mendapati beliau masih berada di rumah,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya sangat mengharapkan kepada masyarakat Papua agar tidak terpancing dengan berita yang tidak jelas. Dan tidak terpancing emosi.
“Kami yakin yang telah menyebarkan berita duka tersebut merupakan bagian dari perlakuan orang-orang yang tidak bertangung jawab. Demikian klarifikasi yang kami sampaikan untuk diketahui bersama,” pungkasnya.