Ada Apa dengan Komunitas WNA di Bali?

banner 468x60

Masih hangat di fikiran kita, GHASEEM SABERI GILCHALAN agent intelejen Iran di Kementerian Intelijen Republik Islam Iran (MOIS) yang tertangkap di Bandara Sorkarno Hatta karena membawa 2 pasport dan beberapa handphone. Hampir 12 tahun di Bali tidak ada yang mengetahui bahwa dirinya adalah agent asing.

Bali sebagai destinasi wisata keindahan memang cukup ramai dikunjungi oleh beberapa turis baik domestik dan mancanegara. Namun keberadaan turis asing ternyata tidak selalu berdampak manis. Agent Iran yang tinggal dan usaha di Bali merupakan bukti nyata bahwa ada aksi spionase di Indonesia, khususnya yang masuk ke Bali. Tidak dapat dipungkiri semakin tingginya turis asing yang masuk dan kemudahan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia membuat mereka betah di Indonesia. Mirisnya beberapa dari mereka mendirikan usaha baik persewaan villa, kendaraan yang dikhususkan untuk komunitas mereka. Hal tersebut membuat mereka cukup ekslusif sehingga pemantauan yang dilakukan oleh petugas dan aparat penegak hukum.

Persaingan bisnis antara warga Bali lokal dengan WNA yang tinggal di Bali menjadi sorotan masyarakat Bali dan beberapa pengusaha villa, hotel, restoran dan rental kendaraan.

Bisnis WNA mulai menggurita yang menyebabkan pengusaha lokal sulit untuk mengembangkan bisnisnya. Bisnis mereka kalah dengan WNA selain modal yang lebih tinggi, WNA dinilai memiliki komunitas sesama WNA, sehingga saat masuk ke Bali mereka langsung diarahkan ke pengusaha WNA di Bali.

Rusia dan Ukraina saat ini menjadi central bisnis WNA di Bali yang cukup meresahkan masyarakat. Tengok saja villa-villa yang ada di sekitar Canggu dan Ubud, hampir semua milik mereka WN. Pertanyaannya apakah diantara mereka ada yang bekerja sebagai spionase dari negaranya untuk memata-matai bisnis ekonomi pariwisata di negara kit

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *